Perkembangan internet, khususnya penggunaan media sosial beberapa tahun ini sangat luar biasa. Data kuantitatif menunjukan total penggunaan media sosial mencapai 150 juta pengguna atau mencapai 56% dari jumlah total penduduk Indonesia. Melihat karakteristik konsumen modern yang ada saat ini, tidak diragukan lagi bahwa pendekatan strategi pemasaran digital menjadi sesuatu yang sangat layak dipertimbangkan oleh perusahaan. Dalam usaha memanfaatkan fungsi dan peran sosial media secara maksimal, PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC) bekerjasama dengan KLY Kapanlagi Youniverse menyelenggarakan Pelatihan Digital Package Multimedia.
Diselenggarakan di KLY Head Office, Menteng, Jakarta Pusat, pelatihan diikuti oleh 10 orang peserta dari PT KIEC. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memahami penerapan teknik mobile jurnalism serta cara menulis untuk video dan artikel di media sosial sesuai dengan kaidah jurnalistik. Dalam pelatihan peserta belajar dengan mempraktekan langsung teknik-teknik jurnalistik, mulai dari teknik menulis, teknik mengambil gambar serta mengedit video. Peserta pelatihan juga diajak untuk melihat langsung ke studio liputan6 SCTV dan berbagi pengetahuan serta informasi dengan tim produksi.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari itu dibimbing langsung oleh orang-orang yang berpengalaman dalam bidang jurnalistik baik yang bertugas di depan layar maupun di belakang layar. Salah satunya adalah Irna Gustiawati yang merupakan Pimpinan Redaksi Liputan6. Menurut Irna, penulisan sebuah berita harus memiliki beberapa unsur, diantaranya Faktual, Aktual, Informatif, Rinci, Akurat dan Magnitude. “Judul berita harus menarik dan menonjolkan nilai, hasil atau informasi penting. Buka berita dengan kalimat pendek yang juga menarik sebagai pancingan untuk pembaca,” ungkapnya Irna. Selain materi penulisan berita, dalam pelatihan juga disampaikan materi mengenai Mobile Journalism. Mobile Journalism sendiri adalah praktik jurnalistik menggunakan telepon seluler (ponsel), telepon genggam (handphone), atau telepon pintar (smartphone). Mobile Journalism memungkinkan jurnalis untuk reportase dan publikasi berita lebih cepat, praktis, dan real-time. Menurut Dio yang merupakan salah satu pemateri, dalam pembuatan mobile journalism 5 detik awal konten harus menarik karena bagian ini merupakan bagian terpenting. “Mobile Journalism apabila dapat dimaksimalkan dalam penggunaanya bisa menajdi senjata pamungkas bagi pembentukan corporate image,” tutupnya.